Yuk Mengenal Lingkaran

Bagaimana Lingkaran Ditemukan?
Sejarah lingkaran secara singkat diawali dengan penemuan roda. Penemuan roda ini juga menjadi awal penemuan sifat-sifat yang dimiliki lingkaran. Bangsa Yunani mengatakan bahwa bangsa Mesir merupakan bangsa penemu ilmu geometri dimana di dalamnya juga membahas lingkaran.

Siapa yang Pertama Kali Menemukan Lingkaran?

Seorang peneliti bernama Archimedes merupakan orang yang mendalami dan menemukan konsep-konsep tentang lingkaran.

Bagaimana Sejarah Lingkaran ?

Berawal dari manusia bertanya mengenai suatu pertanyaan dan memiliki konsep berpikir mengenai suatu hal terhadap kondisi masalah masalah yang terjadi dalam realita kehidupan di masa lalu akhirnya terbentuk disiplin ilmu matetmatika di saat ini, awal awalnya terjadi di masa lalu dalam kondisi manusia terdahulu bagaimana berpikir sesuatu di realita kehidupan untuk proses pengukuran pengukuran tertentu, dulu orang mengamati mengenai waktu, akhirnya terjadi proses pengembangan alat hitung seperti jam pasir yang kita kenal jam saat ini dan stopwatch sebagai alat hitung waktu dan semuanya berkembang berkembang sampai zaman sekarang dalam perkembangan matematika itu sendiri

Manusia zaman dahulu mereka memikirkan dan berfilosofi mengenai sesuatu hal, terkait pengukuran dan sistem angka hitung, sejarahnya berawal sangat panjang, yang merupakan alat pemikiran dan penyelesaian masalah, matematika sendiri tujuannya sebenarnya adalah membantu manusia dalam berpikir logis, analitis, dan kritis, dan ini digunakan dalam kehidupan sehari hari, dasar ilmu matematika digunakan dalam ilmu lainnya seperti fisika, kimia, ekonomi dan ilmu komputer karena dalam ilmu ilmu yang lain itu sendiri menggunakan ilmu matematika dalam proses hitungnya, fisika ini menggunakan ilmu matematika untuk menuliskan angka angka dan rumus rumus dalam fisika, tak terkecuali kimia juga, menggunakan ilmu matematika, jadi cabang cabangnya adalah mengarah kepada ilmu yang lain juga

Ya semuanya berawal dari filsafat matematika, mereka mempertanyakan hakikatnya, strukturnya dan implikasi dalam pengetahuan manusia, semua ilmu berasal dari filsafat, sementara itu dari ilmu tersebut dikembangkan disiplin ilmu ilmu baru dalam cabang cabang ilmu yang ada, semua mempertanyakan bagaimana menghitung suatu benda, dan mencacahnya, dan mengaplikasikannya, serta bagaimana mengukur ilmu ilmu itu, karena pada dasarnya ilmu tersebutlah yang memunculkan peradaban baru, sistem berpikir yang baru, serta membangun atau mengkontruksi hal baru, proses hitung sendiri digunakan dalam membangun suatu bangunan, serta kontruksi kontruksi lain, jual beli, dan sebagainya, maka didasari bahwa awalnya manusia berpikir dan menganalisa sesuatu yang pada akhirnya terbentuklah disiplin ilmu baru itu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah terkait disiplin ilmu yang diketahui, di masa lalu matematika berkembang di berbagai peradaban sementara di setiap peradabannya itu berkembang secara berbeda beda

Di peradaban Mesopotamia mereka mengenal sistem bilangan, dan konsep geometri sederhana prosesnya untuk kebutuhan praktis, jadi di abad masa lalu muncul berbagai filsuf yang mempertanyakan sesuatu hal terhadap kondisi tertentu, maka muncullah matematika sebagai disiplin ilmu, kemudian ilmu itu dikembangkan pada akhirnya manusia mengenal konsep berpikir matematis, seperti sistem bilangan, angka angka, konsep geometri seperti bangun bangun, bangun 2 dimensi, dan 3 dimensi yang nyatanya berasal dalam realitas kehidupan sehari hari atau kehidupan nyata itu semua dipakai atau dipelajari secara utuh, perkembangan di setiap daerah berbeda dan keilmuannya berbeda tapi mereka mengenal hal itu dan mempelajari ilmu itu untuk kehidupannya pembentukan peradabannya serta budaya di dalam suatu negara atau wilayah tersebut, tentu tidak sama peradaban dan perubahannya, jadi semua berawal dari konsep berpikir, Mesopotamia mengembangkan sistem bilangan dasar dengan dasar 60, ini membentuk dasar bagi pembagian jam waktu dan lingkaran, mereka menggunakan metode tabel dan angka untuk masalah administratif, dalam geometri awal, mesopotamia memanfaatkan geometri sederhana dalam konstruksi bangunan dan pertanian, ini awal peradaban mereka dan perkembangan sejarah mereka, juga budaya di masa itu, setiap zaman itu berbeda beda juga setiap daerah

Di peradaban lain seperti Yunani, tokoh tokoh seperti Phytagoras yang menemukan rumus sisi miring segitiga, berawal dari pemikiran, menganalisa dan coba coba akhirnya sesuatu yang dikenalinya dipahami dan akhirnya terjadi atau muncullah rumus rumus itu dalam matematika, berawal dari mempertanyakan menyelidiki dan mengamati suatu hal dan yang terjadi di lingkungan, pada abad ini mereka mengenal geometri, logika, dan filsafat matematika, dan Euclid memilki dampak yang signifikan, perkembangannya berasal dari tokoh tokoh filsuf yang memikirkan dan mempertanyakan suatu hal untuk mencari tahu jawabannya, dan menganalis sesuatu itu terjadi, geometri euklides, euklides menyusun Elemen karya monumental tentang geometri yang mempengaruhi pemikiran matematika selama berabad abad

Juga dalam peradaban Islam, perkembanganya di mulai khususnya aljabar, matematikawan seperti Al Khwarizmi memaikan peran penting dalam pengembangan matematika, jadi dulu ada ilmuan islam yang menemukan aljabar atau matematika dasar untuk proses perhitungan dan menganalisis sesuatu yang kita pakai saat ini, yang ada dimana variabel variabel terkait penjumlahan variabel, pengurangan, pembagian dan sebagainya, semua berawal di ilmuan ilmuan masa lalu yang mengembangkannya, matematika terus berkembang dan mengalami perubahan perkembangan dari masa ke masa sampai masa modern saat ini karena penemuan baru, riset, dan pengamatan baru berkembang, yang awalnya dulu dasar dasar saja kemudian berkembang juga ilmu matematika di dalam perkembangan abad dan zaman modern ini karena munculnya pemikir pemikir baru dan yang memikirkan terkait matematika sebagai konsep berpikir untuk menjelaskan ilmu ilmu matematika dan pengembangan ilmu baru terkait matematika

Pada peradaban Mesir Kuno dikenal geometri praktir, Mesir menggunakan geometri untuk mengukur tanah, pertanian yang hilir mudik oleh Sungai Nil dan dalam kontruksi piramida, dalam perkembangan nya di Mesir dulu matematika dikembangkan dalam proses pembentukan bangunan yang termasuk peradabannya bangsa Mesir, termasuk penyusunan terkait piramida Mesir yang membutuhkan kontruksi yang sistematis dan pengukuran sistematis mengenai sesuatu dan bagaimana membentuk sesuatu itu termasuk bangunan itu secara pasti atau bagaimana bisa terbentuk sampai tidak hancur pada saat ini, karena semua berasal dari angka hitung dan proses pengukuran, mereka bisa memahami matematika dan mengembangkannya dalam itu dalam proses kontruksi bangunan sebagai pembentuk peradaban

Pada Peradaban India Kuno, dikenal sistem desimal, India mengembangkan sistem desimal dengan penulisan angka nol, yang menjadi dasar sistem angka yang digunakan saat ini, jadi di saat ini kita mengenal mengenai bilangan desimal, itu berasal dari penemu terdahulu yang menanyakan sesuatu hal dan berfilosofi mengenai matematika akhirnya itu semua digunakan pada saat ini, ilmu ilmu dari masa lalu digunakan dan dikembangkan di zaman sekarang untuk perkembangan yang terus dikembangkan menjadi maju atau proses pengubahan dan perkembangan yang mungkin memperbaiki dan menginovasi sesuatu yang baru pada perubahan ilmu baru

Pada Perdaban Cina dikenal sistem angka Cina, sistem angka Cina memberikan kontribusi pada perkembangan sistem angka dan kalkulasi, geometri dan trigonometri, penerapan matematika dalam astronomi dan ilmu pengetahuan lainnya berkembang di Cina, di masa lalu dikenal kalkulasi, geometri bangun, dan trigonometri yang kita kenal saat ini di pelajaran SMA, itu berkembang dari ilmu ilmu terdahulu yang orang telah menyelidiki dan memproses sesuatu untuk proses hitung bangun dan sudut, juga dalam astronomi perbintang bintangan mengenai ilmu sendiri orang masa lalu berusaha menyelidiki dan mencari tahu sesuatu hal

Pada Peradaban Maya, dikenal sistem Bilangan Maya, Maya memiliki sistem bilangan yang kompleks, termasuk penggunaan simbol-simbol khusus untuk angka dan perhitungan kalender yang sangat akurat, mereka mengaplikasikannya pada arsitektur, geometri juga pembangunan piramida, di dalam bilangan maya terdapat simbol simbil khusus untuk angka dan perhitungan itu. Peradaban Eropa Abad Pertengahan, penerapan kalkulus awal, pengembangan awal kalkulus terjadi di Eropa mealui karya karya seperti “Liber Abaci” oleh Fibonacci, aljabar dan pemecahan masalah menjadi fokus utama dengan pengembangan notasi aljaba yang lebih modern

Mengapa Lingkaran Tidak Memiliki Titik Sudut?

Lingkaran hanya punya satu sisi, memiliki titik pusat tapi enggak memiliki titik sudut. Hal ini karena lingkaran dibentuk dari 4 sudut siku-siku sehingga logikanya sudut lingkaran yang penuh itu 4 x 90 derajat = 360 derajat.

Mengapa Rumus Lingkaran Menggunakan 22/7 ?

π (phi) pada lingkaran memiliki nilai 22/7 bukan didapat begitu saja. Nilai 22/7 ini didapat dari aneka macam percobaan mengenai bundar, hasilnya didapat bahwa setiap lingkaran yang mempunyai diameter senilai 7, maka panjang keliling berdasarkan lingkaran tersebut adalah 22.

Apa Saja Yang Membentuk Lingkaran?

Selain mengetahui definisinya, saya juga mendeskripsikan bahwa lingkaran juga memiliki bagian-bagiannya tersendiri yaitu: titik pusat, jari-jari, diameter, tali busur, busur, juring, tembereng, dan apotema.

Kenapa Lingkaran DIbagi Menjadi 360 Derajat ?

Nah, Pembagian lingkaran menjadi 360 derajat tidak memiliki alasan yang pasti atau konkrit. Ada beberapa teori tentang asal-usul pembagian ini, namun tidak ada yang dapat dipastikan.

Salah satu teori yang paling umum adalah bahwa pembagian lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari kalender Babilonia kuno yang menggunakan sistem bilangan berbasis 60.

Bilangan 60 merupakan bilangan yang mudah dibagi menjadi banyak faktor, seperti 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, dan 60. Oleh karena itu, bilangan 60 sering digunakan dalam perhitungan waktu, ukuran sudut, dan navigasi.

Teori lain mengatakan bahwa pembagian lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari sistem perhitungan astronomi kuno.

Pada saat itu, orang-orang menggunakan pergerakan Matahari dan Bintang untuk menentukan waktu dan menavigasi lautan. Pembagian lingkaran menjadi 360 derajat dianggap cocok dengan pergerakan Matahari dan Bintang di langit.

Meskipun tidak jelas dari mana asal usulnya, pembagian lingkaran menjadi 360 derajat masih digunakan hingga saat ini dan dianggap sebagai standar dalam perhitungan sudut dan navigasi.

Mengapa rumus luas lingkaran  πr²

Salah. Itu bukan rumus luas lingkaran.

Lingkaran luasnya 0.

Itu adalah luas rumus daerah yang dibatasi lingkaran. Daerah itu sebenarnya punya nama yaitu cakram (disk), berbeda dengan lingkaran (circle).

Lingkaran itu adalah suatu himpunan titik yang memiliki suatu jarak yang sama (jari-jari) ke suatu titik tertentu (pusat lingkaran). Tentu titik titik di bagian dalam lingkaran tidak memiliki jarak yang sama ke pusat lingkaran, artinya titik tersebut bukan bagian dari lingkaran.

Bagian dalam itu namanya cakram. Biasanya kita memang cari luas cakram atau luas daerah yang dibatasi lingkaran. Dan luas cakram rumusnya sebenarnya tidak harus yg itu. Karena lingkaran itu bergantung dengan bagaimana jarak itu didefinisikan.

Kadang kita menemukan suatu himpunan dengan jarak yang didefinisikan kepadanya. Himpunan dengan definisi jarak biasanya disebut sebagai ruang metrik. Pada ruang metrik sembarang luas daerah yang dibatasi oleh lingkaran bisa saja berbeda dengan  πr².

Bagaimana Menghitung Lingkaran ?

Menghitung lingkaran? Menghitung apanya dari lingkaran?

Kalau diameter:

Kalau keliling:

Kalau luas:

 adalah jari-jari lingkaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *