Manfaat Studi Tour di Sekolah
Studi tour memberikan manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat. Orang tua dapat melihat perkembangan pengetahuan dan kemandirian anak mereka, guru dan sekolah dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan hubungan dengan siswa, serta siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berharga. Studi tour adalah cara yang bagus untuk menggabungkan pendidikan dengan pengalaman langsung, menjadikan proses belajar lebih hidup dan bermakna. Berikut beberapa manfaat dilaksanakannya study tour dari sisi orang tua, guru dan juga siswa;
Dari Sisi Orang Tua atau Wali Murid
- Pengembangan Pengetahuan Anak, Studi tour memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar di luar kelas. Mereka bisa melihat langsung apa yang mereka pelajari, misalnya, mengunjungi museum sains untuk memahami konsep fisika atau kimia.
- Meningkatkan Kemandirian: Anak belajar untuk menjadi lebih mandiri ketika mereka berada di lingkungan baru tanpa orang tua. Ini bisa melatih mereka untuk mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas diri mereka.
- Pengalaman Berharga: Studi tour memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi anak. Mereka bisa melihat tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan teman-teman di luar lingkungan sekolah.
- Mengembangkan Soft Skills: Anak belajar keterampilan sosial seperti kerja sama, komunikasi, dan adaptasi dengan orang dan lingkungan baru, yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
Dari Sisi Guru dan Sekolah
- Pembelajaran Kontekstual: Guru dapat mengaitkan teori yang diajarkan di kelas dengan situasi nyata yang dilihat siswa selama studi tour. Ini membuat pembelajaran lebih kontekstual dan mudah dipahami.
- Motivasi Belajar: Studi tour bisa menjadi alat motivasi yang efektif. Siswa lebih semangat belajar jika tahu mereka akan mengunjungi tempat menarik yang terkait dengan mata pelajaran mereka.
- Mempererat Hubungan, Guru dan siswa dapat membangun hubungan yang lebih baik di luar lingkungan kelas formal. Interaksi yang lebih santai bisa meningkatkan kepercayaan dan komunikasi.
- Observasi Langsung: Guru bisa langsung mengamati bagaimana siswa berinteraksi dan belajar dalam situasi nyata, memberikan mereka wawasan lebih tentang kebutuhan dan minat siswa.
Dari Sisi Siswa
- Belajar dengan Cara yang Menyenangkan: Studi tour membuat belajar jadi lebih menyenangkan. Melihat langsung apa yang mereka pelajari bisa membuat konsep-konsep yang sulit jadi lebih mudah dipahami.
- Mengembangkan Minat: Mengunjungi tempat-tempat seperti museum, pabrik, atau kebun raya bisa membuka minat baru atau memperdalam minat yang sudah ada pada siswa.
- Keterampilan Sosial: Siswa belajar bekerja sama dengan teman-teman mereka, berkomunikasi dengan orang baru, dan beradaptasi di lingkungan yang berbeda.
- Pengalaman Praktis: Mereka mendapatkan pengalaman langsung yang tidak bisa didapatkan di kelas, seperti melihat proses pembuatan suatu produk atau memahami ekosistem alam secara langsung.
Dalam upaya mengatasi keberatan terhadap kegiatan studi tour, hendaknya diambil langkah-langkah transparan dan profesional untuk memastikan bahwa setiap aspek dari kegiatan ini mendukung tujuan pendidikan yang jelas dan terukur.
Pertama, menjelaskan secara rinci rencana dan tujuan studi tour kepada semua pihak. Melalui pertemuan dengan orang tua dan siswa, yaitu dengan memaparkan itinerary kegiatan, manfaat pendidikan, dan bagaimana setiap aktivitas mendukung kurikulum yang ada.
Kedua, memastikan transparansi anggaran dengan memberikan rincian biaya secara terperinci, termasuk transportasi, akomodasi, tiket masuk, dan makanan. Laporan anggaran ini di bagikan kepada orang tua dan komite sekolah sebelum dan sesudah perjalanan untuk memastikan bahwa dana digunakan dengan benar.
Ketiga, Pengawasan yang ketat. Untuk memastikan pengawasan yang ketat, harus dilakukan dokumentasi menyeluruh selama kegiatan studi tour. Setelah kegiatan, disusun laporan tertulis yang mencakup foto, video, dan refleksi siswa tentang apa yang mereka pelajari. Kemudian di bagikan kepada orang tua.
Keempat, Melibatkan orang tua dalam proses perencanaan dan pelaksanaan studi tour. Beberapa perwakilan orang tua harus diajak untuk ikut serta sebagai pendamping atau pengawas, memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai rencana.
Kelima, Perjanjian tertulis antara sekolah, guru, dan orang tua, yang menjelaskan tujuan, kegiatan, dan anggaran studi tour. Semua pihak menandatangani perjanjian ini untuk memastikan peran dan tanggung jawab masing-masing jelas dan terukur.
Keenam, Memberikan pelatihan kepada guru tentang manajemen kegiatan luar kelas dan pengelolaan risiko, memastikan mereka siap memimpin dan mengawasi siswa dengan baik,termasuk larangan penggunaan dana untuk kepentingan pribadi, serta melibatkan pihak ketiga untuk mengaudit anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
Ketujuh, Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tua {Komite) untuk mendiskusikan rencana, anggaran, dan tujuan studi tour, serta mengumpulkan feedback setelah kegiatan untuk evaluasi dan perbaikan ke depannya.
Dengan langkah-langkah ini, insyallah kegiatan studi tour menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi siswa dan transparan, serta mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat. (REY)